Senin, 07 November 2011

PSIKOLOGI BELAJAR

Hubungan antara perkembangan dengan belajar
* Perkembangan anak / siswa meliputi :

1. Perkembangan motor / gerak fisik.
Proses perkembangan yang progresif (maju) dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam ketrampilan fisik anak. seperti : bayi Usia 4 bulan mampu duduk dengan bantuan, diusia 4 bulan anak sudah mulai mampu menggenggam, maka anak dilatih untuk menggenggam dengan memberinya biskuit/mainan lunak. dan anak memiliki :
- Grasping Reflex / Primitif Reflex untuk menggenggam
- Rooting Reflex / Reflex dukungan => kemampuan anak untuk mengikuti sentuhan / kebutuhan, contoh anak disentuh pipinya. untuk mengetahui apakah si anak lapar / tidak.
Usia 6/7 Tahun anak bisa memanjat, melompat, naik sepeda, hal ini terjadi karena adanya perkembangan keseimbangan.
Usia 12 - 21 tahun Perkambangan motorik sangat cepat karena di iringi perkembangan fisiknya



2. Perkembangan Kognitif siswa / anak
Kognitif = pengetahuan dan pemahaman
Tahapan Perkembangan Kognitif anak / Manusia.
a. Tahap Sensori - motor (0-2 tahun) 
Sensori = Panca Indra
Motorik = Jasmani
Pada tahap ini bayi / anak hanya mampu melihat dan menggerakkan badannya untuk memenuhi kebutuhan, saat melihat benda / sesuatu yang menarik dengan spontan dia bergerak ke arah sesuatu tersebut.
Anak belum memahami obyek permanen (object permanence) yaitu sesuatu yang berada / tidak berada di depannya.
Anak usia 18 bulan, objek permanen mulai muncul.
b. Tahap Pra Operasional (2-7 tahun)
  • Anak sering menemukan sesuatu yang belum pernah difikirkan (intelegensi Intuitif / kecerdasan ilhami) contoh : anak mengotak atik mainannya. 
  • Anak mampu menggunakan bahasa dan mengekspresikan dengan intonasi, jika marah maka wajahnya juga wajah marah. 
  • Anak belum mampu memahami pandangan orang lain, artinya anak terkesan egoistis, jadi segala sesuatu di ukur dari dirinya. 
c. Tahap konkrit - operasional (7-11 tahun)
  • anak mampu mengkoordinasikan pandangan-pandangan orang lain dengan pandangan dirinya. kalau pandangannya kurang tepat maka dia bisa memperbaikinya. begitu juga sebaliknya. jika pandangannya itu benar dibanding orang lain maka dia akan yakin kalau dia benar. 
  • anak mampu menerima pembelajaran dari orang lain. 
  • pandangannya masih terbatas pada hal-hal yang kokrit. 
d. Tahap Formal-Operasional (11 - 15 tahun)
  • anak sudah mampu mengkoordinasikan pada hal-hal yang abstrak, bisa memikirkan tentang hal-hal akhirat, surga, neraka dan lain-lain. 
  • di usia ini anak taat pada orang tuanya karena perintah tuhannya. 
4. Perkembangan Sosial dan Moral Siswa 
Perkembangan sosial anak dimulai dari anak dilahirkan, dimulai pada usia 5 - 6 tahun anak mampu bermain dengan anak-anak sebayanya.
  • anak mengerti akan aturan / etika permainan. 
  • anak ingin bermain / menunjukkan permainan yang cantik 

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar